Ganbatte UNBK Eisthera Gritanefic

April 07, 2016


Ditengah kesibukan awal April yang padat merayap aku menyempatkan pagi ini segera ke ruang kepala sekolah, incaranku adalah dus besar itu yang berisikan puluhan buku. Izzat dan kawan-kawannya kemaren menitipkan karya mereka itu ke ruanganku. Ingin rasanya aku bergurau 'jasa titip', ah tapi langsung aku urungkan. Betapa hina ketika kita tidak bisa sama sekali menghargai jerih payah 10 jari yang sudah dihasilkan.

"Bu, ini buku-buku karya anak Eishtera, untuk Ibu, bisa buat tamu kali ya."
"Oh buat Pak Mentri aja. Ada berapa semua? Bikin 20 pax!"
"Siap bu," Aku langsung menghitung jumlah dan menyambar, "Saya mau ya Bu, buat baca-baca."

5 seri akhirnya menjadi tugas berat untuk segera dikhatamkan.


Letih yang begitu melanda membuatku segera ingin merebahkan badan di kasur, berselimutkan tebal dan menatap laptop dalam film pilihan. Ditambah lagi hujan yang turun deras di maghrib ini. Tapi apalah daya, Guru BK memanggil minta pertolongan. Dia sedang mempersiapkan kejutan special untuk anak asuhnya. Ditengah keriwehan dengan beberapa anaknya kelas X dan XI, aku menangkap obrolan seru dari Sepha dan yang lainnya. 

"Iya, itu ceritanya ngena banget. Impian dia kali ya."
"Bagus alurnya."
"Yang Etape satu lagi juga bagus."
"Iya iya iya bener................ (bla bla bla bla bla) "

"Ini lagi ngomongin apa? Ajeng bertanya keheranan. 
"Buku anak-anak kelas XII bu," jawab mereka serentak. 
Aku langsung nimbrung, "yang lima buku itu ya?" 
"Iya bu. Ibu udah baca?" tanya mereka antusias. 


Aku baru mendapatkan buku itu pagi ini, tentu belum aku meliriknya sama sekali. Itu adalah kumpulan cerpen karya anak-anak. Kumpulan goresan pena mereka. Tak terkecuali, 114 kepala wajib menuliskan satu kisah untuk dirangkum menjadi buku karya angkatan mereka. 
"Ibu pokoknya wajib baca Etape yang merah, gambar hati, cerita pertama, Kak Naufal. Tentang suami istri gitu. Wajib bu..wajib."
"Iya, Surat Merah Jambu. Bagus ceritanya," sahut siswi yang satunya. 
Ah aku makin penasaran dibuatnya, makin tidak sabaran untuk segera membacanya. 


Langsung turun kamar aku  mengenyampingkan makan malam terlebih dahulu, tidak sabaran menengok 2 3 cerita di dalamnya.
Duh gusti....karya-karya yang sungguh luar biasa. Ide cerita ringan penuh penuturan yang menggejolakkan jiwa. Impian-impian yang tersangkut di dalamnya. Masa depan, harapan, dan realita dalam kehidupan. 


Bagaimana jiwa ini tidak terpacu, malu pada semut merah, jika kalian saja sangat luar biasa dalam menatap hari dibawah tekanan-tekanan yang menyesakkan jiwa, Nak. 
Bagaimana jiwa ini tidak ciut, jika kalian saja tidak pernah mengenal kata menyerah walau kadang kalian mengeluh dalam putaran tuntutan masa depan. 
Bagaimana jiwa ini tidak bergolak, jika kalian saja sanggup melaluinya dalam fokus yang tertata. 


Selamat berjuang EISHTERA GRITANEFIC 
Usaha, do'a, yakin dan kerja keras... 
Kalian pasti bisa!!! 
Belajar adalah Ibadah , Prestasi untuk Dakwah 
Sukses UNBK nya, Nak. 

1 April 2016, 21.08



You Might Also Like

0 Comments