Si Gili Rancak, Wajah Ramah dari Lombok (Gili Sudak dan Gili Kedis)

Oktober 21, 2014

Pesona Gili Sudak nan menawan
Gili Sudak


Inilah dia spot perdana setelah saya menginjakkan kaki di Pulau Saribu Masjid. Kamis, 25 Oktober 2012, 13.10 menunjukkan waktu pada layar ponsel yang telah di setting WITA saat pertama landing di bandara Ngurah Rai – Denpasar. KMP Putri Gianyar yang berlayar dari pelabuhan Padangbai 08.45 WITA akhirnya merapat di pelabuhan Lembar yang berjarak sekitar 20 km ke selatan kota Mataram. Tepat prakiraan seorang  bapak penumpang kapal dari Lombok Tengah yang duduk disebelah saya. Memang rata-rata jarak tempuh Padangbai-Lembar by ferry sekitar 4-5 jam tergantung cuaca yang bersahabat tentunya. 

Suasana pelabuhan Padangbai di pagi hari
Sembari menunggu seorang teman yang akan join untuk explore Lombok hari pertama, iseng-iseng saya sengaja mendatangi tourist information di Lembar yang terletak di sebelah kiri pelabuhan arah turun dari kapal. Hhhmm .... decak kagumpun terbesit dihati “didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai tentulah sangat membantu bagi wisatawan yang minim informasi tentang pulau yang masuk jajaran Kepulauan Sunda Kecil ini. Informasi yang sangat dibutuhkan baik bagi wisatawan domestik maupun  mancanegara khususnya, untuk mencari referensi yang pas selama berpetualang di negri Sasak ini.”

Pelabuhan Lembar - Lombok

Setelah menunggu ± 20 menit dan negosiasi dengan ojekpun telah deal, mulailah perjalanan merambah menuju desa Tawun Sekotong. Itineray awal sebenarnya adalah Gili Nanggu. Tapi berhubung situasi, kondisi dan waktu yang kurang efisien serta akses dana yang lumayan WOW (untuk sewa boat nya saja, sekitar 250.000-an) membuat saya berpikir ulang untuk rela merogoh kocek melebihi anggaran yang telah direncanakan. Gili Sudak pun menjadi alternatif yang disarankan oleh seorang teman pribumi asli Lombok Barat yang jua bersedia dengan senang hati mengantar saya dan teman seperjalanan ke Dusun Medang. 

Pemandangan ciamik menemani perjalanan ke Gili Sudak

Panorama indahpun tersuguhi dengan elok. Keindahan bukit dan laut kiri-kanan, jalanan yang berliku, sepoi-sepoi angin melambai, tanjakan dan turunan yang memacu adrenalin semakin membuat diri ini tidak sabar berbaur dengan alam Lombok.
± 1,5 km dari gapura masuk Sekotong Barat jalanan pun berubah menjadi off road. Melewati pemukiman warga sambil sesekali menikmati dengan sekilas aktivitas tambang emas sepanjang perjalanan. Dipenghujung jalan bersiaplah kami untuk menyebrang ke Gili Sudak. Hanya dengan membayar “ceban”, hamparan pasir putih yang berpadu dengan biru laut menyambut dengan ramah di Gili Sudak.

Memasuki kawasan Sekotong Barat
Off road menuju surga Gili Sudak
Gili Sudak tidak hanya eksotis akan keindahan pulaunya. Tapi panorama bahari bawah laut tidak kalah penting masih sangat asri dengan terumbu karang yang terjaga habitatnya serta ikan-ikan yang bermain ria. Bagi pecinta snorkling ini adalah surga bawah laut yang wajib dihargai keindahan alamnya. Tidak perlu terlalu jauh ke tengah untuk bermain-main dengan ikan, cukup di pinggir saja dengan kedalaman setinggi dada orang dewasa saya sudah banyak menemukan berbagai macam jenis ikan. Hmmm ….. jurus ma’ut pakan ikan pun dikeluarkan. Woooww ... tanpa harus mencemplungkan kepala kedalam air, kerumunan ikan ini dapat saya saksikan dipermukaan air dan sangat mudah untuk ditangkap dengan tangan kosong.

Gili Sudak memanggil di seberang sana
Untuk pe-snorkling pemula, jangan khawatir tidak menggunakan life vest. Pesona bawah laut Gili Sudak dapat dinikmati di pinggir laut yang dangkal dengan berdiri. Tapi tetap harus berhati-hati dan diperhatikan untuk tidak merusak/mengganggu terumbu karang. Dengan cara mencemplungkan kepala sedikit ke dalam air, bernafas dengan baik, tenang dan pelan-pelan angkat kedua kaki, maka anda akan mengambang dikedangkalan tersebut, tetap rileks dan enjoy bermain dengan ikan dan terumbu karang.

Para penghuni underwater world Gili Sudak
Ekosistem bawah laut Gili Sudak

Puas ber-snorkling ria kita bisa melanjutkan bermain pasir putih sambil menyusuri pantai atau beristirahat sejenak sambil tidur-tiduran dipelantara yang disediakan sembari menikmati pemandangan menakjubkan di sekeliling Gili. Penduduk lokal pun dengan ramah penuh keakraban mau berbagi sedikit cerita tentang Gili.
Pasir pantai melengkapi persembahan keindahan Gili Sudak
Tempat bersantai menikmati pemandangan sekitar
Bagi anda yang ingin bersembunyi dari kegaduhan bisa juga mencoba menginap bermalam di Gili Sudak tanpa harus mengeluarkan uang banyak, cukup membayar sukarela kepada penduduk setempat. Uniknya diatas jam 10 malam penerangan listrik di Gili tidak ada, masyarakat setempat memanfaatkan genset untuk penerangan dimalam hari.
Hhhmm .... lagi-lagi saya sangat tertantang untuk mencobanya. Merasakan kesunyian malam di sebuah pulau ditemani deruman ombak dan semilir angin pantai. Sayang ... kali ini kembali waktu jualah yang menentukan. Tapi sangat beruntung, sore ini moment indah matahari kembali keperaduan dapat saya saksikan di Gili Sudak. 

Sang kemilau senja segera menjamah ranah Sudak

Matahari terbenam menyambut pertapakan kaki perdana di Lombok

Potensi yang patut dibanggakan, dengan kekayaan alam bawah laut, pantai nan indah dan masyarakat yang ramah. Menyatu dalam jiwa petualang. Memantapkan hati saya untuk mengulang kembali merasakan dekapan hangat Gili Sudak.

Yaaa ... hari ke-empat eksplorasi saya di Lombok akhirnya berhasil meracuni para personil lain yang belum pernah menginjakkan kaki di Gili Sudak.

Eksplorasi hari ke-empat bersama kawan-kawan yang lain

 Selain Gili Sudak, Gili Tangkong dan Gili Nanggu yang sangat familiar didaerah Sekotong. Ada satu Gili lagi yang berdekatan dengan Gili Sudak  yang menarik perhatian setiap mata. Ya ….. dia bernama Gili Kedis.

Gili Kedis
Adalah Gili mungil yang terletak tidak jauh dari Gili Sudak dan juga merupakan tempat terbaik untuk mencoba ber-snorkling. Gili Kedis memiliki gambaran berbalik daripada Gili Sudak karena di Gili ini tidak akan ditemukan pepohonan rindang ataupun kursi santai seperti Gili tetangganya. Terik matahari disiang hari sangat cocok dan pas bagi anda yang ingin mengelingkan kulit. Transportasi ke Gili Kedis pun bisa menggunakan jasa perahu dari Gili Sudak, kira-kira 5-10 menit. 

Si gersang Gili Kedis
Lombok kan selalu di hati
Bagi yang mempunyai jiwa tracking dan ingin menikmati pesona dua Gili ini dari ketinggian, bisa mencoba mendaki sebuah bukit yang tertonggok indah menghadap Gili Sudak dan Gili Kedis. Tentunya ditemani oleh sang pakar yang telah berpengalaman.

Bukit menjulang setia bersama Sudak dan Kedis
 Niat awal yang tadinya ingin mencoba bersnorkling di Gili Kedis saya urungkan karena ombak yang kurang bersahabat dan terik matahari yang menyengat. Tapi berjalan menyusuri Gili dan berpose sana-sini menjadi alternatif pilihan. Toh, tidak dibutuhkan waktu lama untuk mengelilingi Gili Kedis. Gili yang mungkin tidak sampai seluas lapangan GBK.

Dua Gili nan rancak ini memberikan kesan mendalam bagi saya. Tekad keingintahuan dalam nada yang pas melebur dengan budaya lain. Menikmati ... mensyukuri ... dan berbagi. 

Gili Kedis - Lombok

You Might Also Like

0 Comments