MAAF

Juni 24, 2018



#LatePost
Pagi ini saya mendapat DM Instagram yang kurang mengenakkan. Seorang teman berkirim pesan, lantas tidak langsung saya balas pesan/commentnya sedangkan saya tetap masih update status. Dia langsung berkata, “Sombong ya sekarang, mentang-mentang udah ke sana ke mari, mentang-mentang…” dan banyak lagi mentangnya yang bertubi-tubi. Setelah ada waktu membacanya saya langsung kaget dan menjawab pelan sesuai dengan kondisi yang ada.
Dear teman-teman yang WA, DM, comment FB, Instagram lainnya MAAFkan kalau saya ketika lagi traveling sangat slow response sekali. Tolong maafkan dan dimaklumi.
Pertama, dari dahulu ketika saya memulai traveling memang lebih cenderung ingin menikmati perjalanan, it means lebih mengenyampingkan ponsel (gadget) yang selama ini selalu berkutat dengan rutinitas saya. Kedua, itu saya lakukan karena pure, saya tidak mau menghabiskan waktu, uang, tenaga saya demi jalan-jalan tapi masih terikat bersama dunia maya, sedangkan di depan saya banyak lawan bicara yang tentunya banyak nilai dan pelajaran berharga yang dapat saya petik dari mereka.
Saya ingin totalitas waktu yang saya punya memang hanya untuk menikmati alam, merefleksi diri atas pencapaian atau hal lainnya yang sudah sejauh ini bersama saya. Ya, memang pertama jepret-jepret dulu, cukup dokumentasi saya akan menikmati setiap suara langkah alam yang menyertai saya. Lalu, totalitas berikutnya saya tidak ingin gadget menjadi penghalang saya untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. You know, kalau kalian pandai membawa diri, bertemu dengan siapapun di perjalanan dan berbagi cerita dengan mereka itu adalah pengalaman luar biasa yang tak kan terlupakan, dude. And I don’t want waktu berlalu begitu saja tanpa memetik hikmah satupun dari perjalanan hidup mereka. Apalagi hanya dikarenakan oleh sebuah ponsel (gadget).
Selanjutnya, ada beberapa daerah yang saya datangi memang susah sekali dapat akses signal bagus, seperti saat sekarang ini di Letung, Anambas. Boro-boro signal 4G, signal 3G atau H+ saja kadang ada tapi terkadang banyak tidak dapatnya. Sungguh, jauh kehidupan dari dunia persignalan. Otomatis saya akan lebih jarang lagi mengecek social media dan berbagi kabar.
          Tapi lalu, kenapa saya bisa update IG story tapi tidak bisa balas DM? Hello, terkadang setelah update itupun mobile data langsung saya matikan atau ya sudah saya biarkan begitu saja. Ya saya lanjut menikmati perjalanan dan perbincangan kembali. Tujuan update itupun ya berkabar keberadaan. Just it. HP pun kadang sesekali baru saya cek lagi. Kalau tidak ada signal sama sekali, ya pure mobile data mati. Biar save baterai juga dan aman buat poto-poto.
          Well, dari status panjang yang sudah bisa masuk blog ini, saya hanya ingin menyimpulkan dua poin penting. Kedua, betapapun pentingnya HP/gadget di jaman sekarang ini, jangan beri dia ruang untuk memisahkan kita dari lingkungan terdekat. Dan poin yang pertama sekali adalah Husnuzan. BERBAIK SANGKA. Berbaik sangkalah atas segala sesuatu apapun itu. Kurangilah menambah penyakit hati, apalagi yang dibuat-buat sendiri.
          Inipun untuk update/menulis panjang saya harus menunggu waktu senggang dulu. Memastikan memang tidak ada lagi lawan bicara di depan saya yang terhiraukan. Kalau memang sekiranya urgent, WA atau messages lainnya belum dibalas, ya telp lah! Jangan tiba-tiba langsung berpikiran negative. Cobalah berbagai cara. Kalau tidak juga response ya kembali berbaik sangkalah. Oh ya mungkin, dia lagi … mungkin tak ada signal…mungkin sibuk … Dan lain-lainnya pikiran positif. Coba tularkan itu ke dalam otak kita. Jangan biarkan penyakit buruk sangka itu menguasai diri.
Hmmm, tadinya status ini akan saya update di Instagram dan FB saja, tapi ternyata cukup panjang, ya sudah buat di blog saja.
Jadi intinya begitu ya teman-teman, simple ternyata untuk bisa berbaik sangka itu, jangan sedikit-sedikt sudah suodzon, itu tidak baik. Apalagi suodzon tentang yang berhubungan dengan gadget. Hello, face to face saja terkadang kita sering salah arti apalagi ini hanya melalui sebuah tulisan yang kemungkinan salah tafsirnya besar. Orang juga cuma jawab sepotong “ga” aja tafsirnya bisa banyak. “Dih marah ini orang, lah kok jawabnya gitu dan bla bla lainnya.”
Begitu juga misal dengan pesan WA, kalau sudah berkirim pesen ke seseorang dan tidak kunjung dibalas tapi dia tetap update status, ya tanya lagilah. Kirim lagilah pesan tersebut, jangan malah langsung berpikiran negative. Bisa jadi pesen pertama yang dikirim ke lewat balas oleh dia, atau sudah buka chat akhirnya ke close dan lupa balas. Itu sering banget saya temukan pun di saya pribadi. Kadang sudah buka satu WA mau balas masuk pesan lainnya dan ga sengaja ke buka, ya wassalam chat yang orang pertama tadi sudah kelewat balas. Ngeh-ngehnya pas 1 hari setelah dia kirim pesan dan bertemu dengan orangnya langsung, pesan WA dia belum saya balas. Ya maaf. Nah, hal-hal kayak gini pasti ga di saya aja kejadiannya. Teman-teman pasti pernah mengalaminya, entah sebagai orang yang menerima pesan tapi lupa balas atau sebagai orang yang berkirim pesan tapi tak kunjung di balas. Tapi ya itu, please berbaik sangkalah. Kirim pesan lagi, berjeda. Bisa jadi orangnya sibuk, lupa balas atau lainnya. Berbaik sangkalah.
Nah, saya jadi ingat satu cerita lagi. Ketika itu juga ada seorang teman yang marah-marah karena tlp WA nya tidak saya angkat-angkat sedangkan saya terus tampak online olehnya. Ya gemana saya mau angkat telp coba, saya online dari web whatsapp, HP di ruangan sedangkan saya online dari tempat lain. Lah kan gak bakalan tahu ada telp WA. Trus, pernah juga si orang (yang lain) kirim pesan tapi juga tak kunjung saya balas cepat, tapi tampak baginya saya online sepanjang hari. Hello, itupun juga online dari web whatsapp. Laptop terus terbuka, ditinggal di ruangan, HP pun juga ditinggal di ruangan sedangkan sy sedang meeting di ruangan lain. Dan lagi-lagi si pengirim pesan marah-marah tak karuan.
Hhhmmm… sebenarnya ini juga pelajaran besar buat saya pribadi sih. Lebih bijak lagi dalam berpola pikir. Tidak mau sedikit-sedikit sudah berburuk sangka.
Well guys, semoga maklum ya ketika dalam perjalanan panjang ini saya begitu amat susah untuk menjadi seorang yang fast response akan pesan-pesan yang ditinggalkan di berbagai lini social media saya. Pokoke kalau penting sangat, monggo langsung telp saja yes. Nomor saya dari jaman dahulu kala masih tetap sama kok, tidak pernah berubah, sama kayak hati saya, Insya Allah semoga masih tetap bersih, alami dan suci (Aamiin). Sekian curhatan hari ini, langsung dari Letung, Jemaja, Kepulauan Anambas
Monday, 08.37 am di tanggal cantik 18 June 2018.

You Might Also Like

0 Comments